Monday, February 23, 2015

Tips berbohong yang baik




"akyuh anaknya pelupa qaqaa, jd cucah klo mo boong...tips2nya donk qaqaaa? thx"


-Random Alay di Fesbuk

.
.
.

   Saya mendapatkan suatu pertanyaan abstrak dari dunia galaxy alay melalui sinyal alay saya. Saya tergelitik untuk menjawab pertanyaan ini dengan bermaksud memberi pencerahan batin kepada alay ini.

   Pertama-tama kita kenal dulu, apa itu bohong? Bohong adalah suatu tindakan atau perkataan yang tidak apa adanya atau tidak jujur dari seseorang. Bohong bisa dalam bentuk kata-kata, ekspresi wajah, perasaan, dan tindakan atau pemikiran.

   Kenapa orang berbohong? Ada banyak alasan kenapa orang berbohong, salah satunya adalah karena untuk melindungi diri dari hal-hal yang dirasa tau memang mengancam diri atao orang terdekat baik dalam tingkat yang kecil ataupun parah. Tidak hanya untuk melindungi diri dari hal yang mengancam, berbohong juga bisa dikarenakan hobi, atau memang alay yang berlebihan najisnya.

  Ciri-ciri orang berbohong seperti apa? Ciri-ciri orang berbohong susah-susah gampang untuk ditebak. Pertama kita bisa melihat ekspresi wajahnya yang tidak sesuai dengan situasi yang ada, seperti contohnya, bilang "aku cinta kamu" tapi dengan muka najis mau muntah, atau dengan mengatakan "kamu tampan" tapi dengan muka seperti menahan buang air besar.  Tidak hanya ekspresi wajah, bahasa tubuh juga bisa menjadi acuan untuk menilai orang itu sedang berbohong atau tidak. Seperti di saat orang menyatakan suatu pendapat, tetapi dia terlihat gelisah setelahnya, seperti contohnya menggerak-gerakkan kaki. Bahasa tubuh seperti itu menunjukkan bahwa orang itu sedang dalam kondisi tidak nyaman akibat dari suatu pernyataannya.Selain dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh, kita bisa mendeteksi kebohongan melalui fakta lapangan yang terjadi, seperti fakta bahwa bumi itu bulat, jadi jika ada yang berbohong dengan mengatakan bumi itu datar, kita sudah bisa menilai dan menjudge bahwa orang itu berbohong.

   Lalu orang jujur seperti apa? Orang jujur itu terbiasa apa adanya, jadi dia tidak akan gelisah, tidak akan menunjukkan bahasa tubuh, atau ekspresi wajah yang berlawanan dari situasi, kecuali jika dia adalah orang yang "begok" yang mudah percaya terhadap informasi yang ia dapatkan, dia akan merasa mengatakan suatu hal dengan merasa jujur, walaupun dia tidak tahu benar tidaknya.

.
.
.

"tyus, cayanya boong yg bener itchu gimana qaqaaa?"

.
.
.

   *menahan rasa kenajisan* *mencoba sabar menjawab pertanyaan alay*

.
.
.

   Cara berbohong agar tetap diterima kebohongannya adalah dengan tidak melupakan kebohongannya, yang maksudnya daya ingat terhadap bohongnya harus kuat. Jika saja ketahuan berbohong, harus siapkan rencana berikutnya, yaitu salah satunya dengan mengatakan "oh iya lupa" sambil menunjukkan ekspresi "begok". Perlu juga untuk melatih kebohongan, yaitu dengan mencoba berbohong dari hal yang kecil untuk melatih kebohongan dan daya ingat. Biarkan saja kebohongan itu mengalir seperti air, karena kebohongan yang diulang-ulang bisa menjadi fakta.Jika perlu, tuliskan daftar kebohongan dalam suatu diari kebohongan, agar terus dapat diingat, terutama jika bertemu seseorang yang bersangkutan dengan kebohongan anda.
.
.
.


"oh gtchu yah qaqa, tp aqyu mcih lom bicha, ajalin doonk"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


ALAY BANGET LOE!!!!

No comments:

Post a Comment